Minggu, 25 Maret 2012

Mengenal Penyakit Jantung

Penyakit jantung merupakan salah satu jenis penyakit berbahaya dan penyebab tingginya angka kematian di Indonesia. Umumnya, masyarakat kita belum menyadari berbagai penyebab penyakit jantung. Selain faktor genetik dan gaya hidup tak sehat seperti merokok dan kegemukan, ternyata ada sejumlah faktor tersembunyi yang bisa meningkatkan resiko terkena penyakit jantung. Faktor penyebab penyakit jantung memang harus kita ketahui agar mulai hari ini kita bisa menjaga dan mencintai jantung kita.


Penyakit-penyakit ini bisa mempengaruhi bagian mana pun dari jantung. Tetapi, penyakit yang paling umum merupakan penyakit kronis pada arteria koroner yang disebut aterosklerosis. Karena itu, sakit jantung yang umum dikenal dan paling banyak diderita merupakan penyakit jantung koroner. Penyakit ini paling sering menyebabkan serangan jantung pada seseorang yang bisa menyebabkan kematian. Penyebabnya merupakan penyempitan pada pembuluh darah koroner, dimana pembuluh ini berfungsi untuk menyediakan darah ke otot jantung. Penyempitan disebabkan oleh tumpukan kolesterol / protein lain yang berasal dari makanan yang masuk dalam tubuh. Penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi kaku. Kekakuan ini disebut sebagai aterosklerosis.

Penyumbatan dalam satu arteri koroner / lebih bisa menimbulkan serangan jantung secara tiba-tiba. Penyebabnya karena jantung meminta oksigen melebihi yang tersedia sehingga memicu serangan jantung. Apabila otot jantung tidak menerima oksigen untuk waktu yang cukup lama, jaringan di sekitarnya bisa rusak. Tidak seperti jaringan yang lain, otot jantung tidak mengalami regenerasi. Semakin lama serangannya, makin banyak kerusakan pada jantung dan semakin besar kemungkinan meninggal.

Bahkan dalam arteri yang tidak terlalu sempit karena timbungan plak dan lemak, timbunan plak bisa pecah dan membentuk kerak darah / trombus. Selain itu, arteri yang berpenyakit juga cenderung mengalami kontraksi otot secara mendadak. Sehingga, sekeping kerak darah bisa terbentuk di tempat kontraksi, melepaskan zat kimia yang lalu mengakibatkan dinding arteri menyempit, memicu sebuah serangan jantung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar