Rabu, 07 Maret 2012

Pendukung Program Diet

Pendukung Program Diet 
 
Dari semua orang yang berkeinginan punya badan ideal juga langsing alangkah  baiknya telah mengikuti atau mengkonsumsi ramual herbal pelangsing tubuh dll. usaha menurunkan berat badan mungkin sudah anda jalani dengan sangat baik tetapi Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan yang dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya adalah omnivora, suatu kelompok masyarakat biasanya memiliki preferensi atau pantangan terhadap beberapa jenis makanan, dengan demikian pendukung secara fisik itu sangat perlu diterapkan dalam berlangusngnya program diet. berikut pendukung secara fisik tsb :
  • Kalau makan makanan yang biasa aja
Pengolahan suatu makanan mempengaruhi jumlah kalori. Misalnya, makanan yang digoreng tentu lebih tinggi kalori dibandingkan makanan yang direbus. Ingat, dalam 1 gr minyak terkandung 9 kalori. Bila penyimpanannya tidak tepat, vitamin dan zat antioksidan yang terkandung di dalamnya dapat hilang saat dimasak. Juga makanan tradisional yang kerap disantap orang Indonesia biasanya menggunakan bahan tinggi kalori, seperti santan, dalam ramuannya. Bagaimanapun, kualitas dan kelengkapan nutrisi dan komposisi makanan biasa yang segar masih lebih bagus daripada yang buatan. Yang terkandung hanya vitamin. "Jadi mengkonsumsi suplemen vitamin tanpa diimbangi dengan asupan air putih yang cukup, ya, tidak lengkap.

  • Harus seimbang
Prinsip yang mesti dipatuhi saat Anda berdiet: "Asupan makanan secara kuantitas dan kualitas harus memenuhi kebutuhan kalori minimal dengan komposisi seimbang, yaitu 60% karbohidrat, 15% protein, dan 25% lemak. Selain itu, tubuh juga wajib mendapatkan asupan vitamin dan mineral dalam jumlah cukup. Mewujudkan angka 1200 kalori dalam diet sehari-hari, menurut Fias, bukanlah misi yang mustahil. Pola makan orang yang kegemukan biasanya adalah sekitar 2000-2500 kalori. Bila bertujuan menurunkan bobot, ia dapat mengurangi sekitar 500-1000 kalori dari asupannya setiap hari. Itu telah cukup sebenarnya. Fias lantas memberi contoh perhitungan kalori. "Nasi 1/2 gelas mengandung sekitar 175 kalori. Sepotong lauk hewani biasanya 100 kalori. Sedangkan yang nabati sekitar 80 kalori. Sayur dan buah masing-masing sekitar 50 kalori. Tentu perhitungan ini sifatnya hanya takaran kasar. Problemnya adalah tidak mudah mengukur jumlah kalori yang terdapat dalam suatu makanan. Bisa saja Anda mengetahuinya jika tengah bersantap di suatu restoran dan dalam menu makanannya tercantum total kalori yang terkandung. Atau bila Anda memasak mengikuti suatu resep yang jumlah kalorinya telah dihitung dengan pasti. Namun, hal seperti ini jarang terjadi. Dilema seperti inilah yang kerap terjadi bila Anda berdiet dengan mengkonsumsi makanan biasa.

  • Perhatikan bahan
Tidak perlu pusing-pusing menghitung, jumlah kalori pasti telah tercantum dalam setiap produknya. Tidak semua merek menyediakan produk rendah kalori yang seragam. Ada yang hanya menyediakan susu. Ada pula yang mempunyai tambahan seperti sup atau biskuit. Anda penting sesuaikan asupan dengan total kalori yang disarankan (misalnya 1200 kalori) dalam sehari. Produk semacam ini telah dipastikan rendah kalori dan rendah lemak, sesuai dengan ’misi’ yang dilakukannnya. Karena rendah lemak, telah menjadi rahasia umum bahwa rasanya pun tidak segurih makanan biasa. Sekedar informasi, rasa enak dan gurih dalam suatu makanan datang dari lemak yang terkandung di dalamnya. Anda tidak perlu khawatir kelaparan, bila mengkonsumsi produk diet instan. Dirancang untuk mengenyangkan dan memenuhi kebutuhan kalori, produk semacam ini juga relatif minim efek samping. Agar hasil yang didapat lebih optimal, carilah yang telah disuplementasi dengan vitamin, mineral, dan serat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar