Senin, 05 Maret 2012

Teh Pelangsing, Tidak selamnya aman.

Teh Pelangsing, Tidak selamnya aman.
 
Siapa yang gak suka menikmati secangkir teh? Kebiasan meminum teh yang diperkenalkan masyarakat Jepang ini sudah popular di berbagai kalangan. Namun kini, teh banyak digunakan sebagai metode penurunan bobot tubuh.

Saat ini, teh yang sering disajikan waktu senggang itu mempunyai jenis yang beragam. Satu yang populer adalah teh hijau.
Selain obat pelangsing, di pasaran juga beredar teh pelangsing. Sebuah artikel yang dimuat dalam Philippine Daily Inquirer mengemukakan bahwa teh pelangsing atau teh herbal untuk diet berbeda dari teh-teh herbal lainnya, seperti teh hijau, chamomile, jahe, peppermint, dan sebagainya. SaIah satu tanaman obat herbal yang dipakai dalam teh pelangsing, adalah daun jati cina, yang merupakan perangsang laksatif yang.bisa mengosongkan isi usus besar. Ini berarti usus besar tidak bisa lagi bekerja dengan baik. Akibatnya si pemakai tidak bisa buang air tanpa minum teh tersebut.

Semakin lama Anda mengkonsumsi perangsang laksatif herbal, semakin besar risiko kerusakan usus besar. Minum teh pelangsing terus-terusan juga berakibat cairan tubuh terbuang secara berlebihan. Bisa terjadi dehidrasi serta hilangnya elektrolit dan mineral, seperti kalsium, magnesium, dan yang lebih penting lagi, potassium. Rendahnya kadar potasium bisa menyebabkan kelemahan otot dan denyut jantung tidak teratur
Walaupun memang teh jenis ini lebih menjanjikan cara cepat turunkan bobot tubuh, tapi bukan berarti Anda harus mengabaikan kesehatan, bukan?

Teh ini menurunkan bobot tubuh sangat cepat di awal-awal Anda mengonsumsinya. Bobot tubuh dengan cepat berangsur-angsur turun. Biasanya, teh jenis ini bisa membuat tubuh kecanduan. Yaitu olahraga teratur, dan mengatur pola makan yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar