Rabu, 28 Maret 2012

Virus Penyakit Pada Hewan

  • ANTHRAX
Penyebab : bakteri Bacillus anthracis
Hewan terserang : Sapi, kambing, domba, babi dan burung onta.
Gejala : Demam tinggi, nafsu makan hilang, gemetaran, nafas ngos-ngosan, bengkak-bengkak, keluar darah dari lubang-lubang alami (telinga, hidung, mulut, anus & kemaluan ) kemudian diikuti kematian. Organ limpa membengkak dan berwarna gelap.
Penularan : melalui makanan (mulut), pernafasan dan kontak kulit.
Pemotongan : hewan teserang anthrax dilarang untuk dipotong.


  • BRUCELLOSIS (Keluron Menular)
Penyebab : bakteri Brucella abortus
Hewan terserang : Sapi, kambing.
Gejala : Keguguran pada hewan bunting. Peradangan testis (buah pelir) pada hewan jantan.
Penularan : melalui saluran makanan, kelamin, selaput lendir dan luka oleh air kencing, air ketuban, susu dan daging hewan penderita.
Pemotongan : dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) dengan pengawasan ketat oleh dokter hewan. Bekas tempat pemotongan disucihamakan. 
  • LEPTOSPIROSIS.
Penyebab : bakteri Leptospira sp
Hewan terserang :Sapi, anjing, kerbau, babi, tikus.
Gejala : demam, nafsu makan turun, sesak nafas, loyo, selaput lendir kekuningan (icterus), air kencing lebih pekat dan berwarna kuning. Ginjal membengkak dan berwarna gelap.
Penularan : makanan dan minuman (daging, organ ginjal dan susu ) yang tercemar bakteri leptospira. Juga oleh air kencing hewan penderita ,atau genangan air yang tercemar air kencing penderita , lewat selaput lendir dan luka.
Pemotongan : hewan penderita leptospirosis tidak boleh dipotong (dikonsumsi).
  • SALMONELLOSIS ( Diare Menular)
Penyebab : bakteri Salmonella sp.
Hewan terserang : sapi, domba, kambing, babi, ayam.
Gejala : diare disertai lendir, kadang berdarah.
Penularan : Daging, telur dan susu merupakan sumber penularan. Juga kotoran penderita yang mencemari makanan, minuman dan alat-alat.
Pemotongan : hewan penderita tidak boleh dipotong.
  • TUBERCULOSIS
Penyebab : bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Hewan terserang : sapi, babi, kuda, domba, kambing, kera, anjing dan kucing.
Gejala : tidak terlalu jelas. Kadang batuk yang tidak sembuh-sembuh. Paru-paru terdapat benjolan-benjolan putih (tuberkel). Dalam keadaan berat tuberkel menyebar ke seluruh bagian tubuh.
Penularan : lewat saluran pencernaan dan pernfasan oleh percikan batuk hewan penderrita.
Pemotongan : apabila ditemukan tuberkel pada satu organ saja, daging boleh dikonsumsi. Hanya organ yang bersangkutan diafkir (dimusnahkan / dibakar). Jika tuberkel ditemukan pada banyak organ, maka harus diafkir seluruhnya. Dibakar dan ditanam.
  • ORF
Penyebab : virus parapox
Hewan terserang : kambing dan domba
Gejala : peradangan pada kulit, kemudian melepuh dan terbentuk keropeng. Bagian yang sering dijumpai adanya keropeng yaitu kulit yang jarang ditumbuhi bulu misalnya sekitar mulut, mata, alat kelamin dan ambing.
Penularan : kontak langsung dengan bahan-bahan yang mengandung virus tersebut.
Pemotongan : tidak boleh dipotong atau boleh diopotong dibawah pengawasan dokter hewan.
  • SISTISERKOSIS (Cacing Pita )
Penyebab : cacing pita Taenia saginata
Hewan terserang : Sapi & kerbau.
Penularan : makanan yang tercemar telur cacing pita dari kotoran manusia penderita (cacing pita dewasa hanya hidup di saluran pencernaan manusia).
Gejala : tidak menunjukkan gejala nyata. Terdapat gelembung-gelembung seperti butiran beras pada beberapa bagian daging atau organ dalam.
Pemotongan : bila infestasi merata yaitu disetiap irisan daging terdapat kista, maka semuanya harus diafkir / dimusnahkan. Apabila infestasi ringan / tidak merata, daging boleh dikonsumsi setelah dimasak secara matang atau dibekukan –10oC selama 6 hari.
  • TOXOPLASMOSIS
Penyebab : protozoa bersel tunggal Toxoplasma gondii
Hewan terserang : Sapi, kambing, domba, kerbau, babi, unggas, anjing, kucing.
Gejala : Tidak ada gejala yang nyata. Apabila kista berada di otak akan menunjukkan gejala epilepsi. Kista yang berada di retina maka penderita akan mengalami kebutaan.
Penularan : melalui salauran pencernaan lewat makanan (daging, buah , sayuran ), minuman, tangan dan alat yang tercemar telur toxoplasma maupun kistanya. Toxoplasma hanya berkembang biak didalam seluran pencernaan kucing penderita.
Pemotongan : boleh dipotong karena secara fisik (visual) sulit mendeteksi adanya kista toxoplasma. Disarankan untuk selalu mengkonsumsi daging yang telah dimasak secara baik.
  • SCABIES
Penyebab : parasit Sarcoptes scabiei
Hewan terserang : sapi, kerbau, kambing, domba, babi, anjing, kucing dan kelinci.
Gejala : peradangan dan gatal-gatal pada kulit sekitar mulut, mata, telinga, kaki dan ekor, diikuti kerontokan bulu dan penyebaran ke bagian kulit lainnya.
Penularan : kontak langsung dengan penderita.
Pemotongan : diijinkan dengan mengafkir kulit. Daging diperiksa apakah masih layak untuk dikonsumsi.
  • RINGWORM
Penyebab : cendawan Trichophyton dan Microsporum.
Hewan terserang : Sapi, kambing, domba, unggas, anjing, kucing, kuda.
Gejala : bercak-bercak merah, bernanah, bulu rontok terutama kulit bagian muka, leher dan punggung.
Penularan : kontak langsung.
Pemotongan ; hewan penderita boleh dipotong dan dagingnya boleh dikonsumsi. Kulit diafkir dan dibakar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar