"Tumbuhan Sambiloto" |
Obat Herbal : Khasiat Si "Super Pahit"
Sambiloto (Andrographis paniculata), merupakan
sejenis tanaman herbal dari famili Acanthaceae, yang berasal dari India
dan Sri Lanka. Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti
Indonesia, Malaysia, Thailand, serta beberapa tempat di benua Amerika.
Daun Sambiloto banyak mengandung senyawa Andrographolide,
yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Senyawa kimia yang rasanya
pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun1911. Sambiloto telah
lama dikenal memiliki khasiat medis. Ayurveda adalah salah satu sistem
pengobatan India kuno yang mencantumkan sambiloto sebagai herba medis, dimana
sambiloto disebut dengan nama Kalmegh pada Ayurveda.
Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai,
tanah kosong yang agak lernbap, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah
sampai ketinggian 700 m dpl. Terna semusim, tinggi 50 – 90 cm, batang disertai
banyak cabang berbentuk segi empat (kwadrangularis) dengan nodus yang membesar.
Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset,
pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian
bawah hijau muda, panjang 2 – 8 cm, lebar 1 – 3 cm.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Herba. Dipanen sewaktu tumbuhan ini mulai berbunga. Setelah dicuci, dipotong-potong seperlunya lalu dikeringkan.
Herba. Dipanen sewaktu tumbuhan ini mulai berbunga. Setelah dicuci, dipotong-potong seperlunya lalu dikeringkan.
Tifoid
Daun sambiloto segar sebanyak 10 - 15 lembar direbus
dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin
disaring, tambahkan madu secukupnya lalu diminum sekaligus. Lakukan 3 kali
sehari.
Disentri basiler, diare, radang saluran
napas, radang paru
Herbal kering sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas
air sampai tersisa 1 gelas. Setelah
dingin disaring. Air rebusannya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
Disentri
Herba krokot segar (Portulaca oleracea) sebanyak 500 g
diuapkan selama 3 - 4 menit, lalu ditumbuk dan diperas. Air perasan yang
terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g sambil diaduk.
Campuran tersebut lalu diminum, sehari 3 kali masing-masing 1/3 bagian.
Radang paru, radang mulut, tonsilitis
Bubuk kering herba sambiloto sebanyak 3 - 4,5 g diseduh
dengan air panas. Setelah dingin tambahkan madu secukupnya lalu diminum
sekaligus.
Faringitis
Herba sambiloto segar sebanyak 9 g dicuci lalu dibilas
dengan air matang. Bahan tersebut lalu dikunyah dan aimya ditelan.
Hidung berlendir (rinorea), infeksi
telinga tengah (OMA), sakit gigi
Herba sambiloto segar sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3
gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali
sehari @ 1/2 gelas. Untuk OMA, herba segar dicuci lalu digiling halus dan
diperas. Airnya digunakan untuk tetes telinga.
Kencing manis
Daun sambiloto segar sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu
direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin
disaring, lalu diminum sehabis makan, 3 kali sehari @ 3/4 gelas.
Influenza, sakit kepala, demam
Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g diseduh dengan
cangkir air panas. Setelah dingin diminum sekaligus, Lakukan 3 - 4 kali sehari.
Demam
Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan
1/2 cangkir air bersih, saring lalu minum sekaligus. Daun segar yang
digiling halus juga bisa digunakan sebagai tapal badan yang panas.
TB paru
Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan
madu secukupnya sambil diaduk rata lalu dibuat pil dengan diameter 0,5 cm. Pil ini Ialu
diminum dengan air matang. Sehari 2 - 3 kali, setiap kali minum 15
- 30 pil.
Batuk rejan (pertusis), darah tinggi
Daun sambiloto segar sebanyak 5 - 7 lembar diseduh dengan
1/2 cangkir air panas. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk. Setelah dingin
minum sekaligus. Lakukan sehari 3 kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar