Rabu, 22 Februari 2012

Rahasia Dibalik Pedasnya Cabe Rawit

Cabe Rawit
Obat Herbal : Dibalik Pedasnya Cabe Rawit

Cabai berasal dari Amerika tropis, tersebar mulai dari Meksiko - bagian utara Amerika Selatan. Di Indonesia, umumnya cabai dibudidayakan di daerah pantai sampai pegunungan, hanya kadang-kadang menjadi liar. Batang berkayu, berbuku-buku, percabangan lebar, penampang bersegi, batang muda berambut halus berwarna hijau. Buahnya yang berwarna hijau pada saat muda & berubah menjadi merah pada saat tua itu berdiri tegak pada ketiak daun & berukuran pendek. tumbuhan ini tumbuh menahun & bercabang lebar dengan tinggi mencapai 1 – 2.5m. Akarnya berupa akar tunggang dengan banyak akar samping yang &gkal, se&g daunnya tersebar. Seperti cabai merah, bunga cabai rawit berbentuk terompet kecil & umumnya berwarna putih. tumbuhan ini dapat berbuah lebat & mampu berbuah sepanjang tahun.


Saat disantap, rasa pedas di lidah dapat menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiate endogen). Hasilnya, rasa sakit hilang & timbul perasaan lebih sehat. Pada sistem reproduksi, sifatnya yang panas dapat mengurangi rasa tegang & sakit akibat sirkulasi darah yang buruk.

Salah satu hasil penelitian, kata Para ahli, cabai rawit diketahui memiliki khasiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah (trombosis) & menurunkan kadar kolestrol. Satu hal lagi, banyaknya kandungan zat antioksi& (seperti vitamin C & betakaroten), dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, & memperlambat proses penuaan.

Masalahnya, tidak setiap orang boleh mengonsumsi cabai rawit secara berlebihan. Pengidap sakit tenggorokan, sakit mata, & penderita gangguan saluran pencernaan, kata Para ahli, tidak dianjurkan mengonsumsi cabai rawit.

Para ahli menambahkan, cabai rawit indikasinya digunakan untuk menambah nafsu makan, menormalkan kembali kaki & tangan yang lemas, melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis, mengurangi batuk berdahak, & meredakan migrain.

Berikut Khasiat dari Cabe Rawit :
  • Atasi Sakit perut
5 gr daun muda cabai rawit, 1/2 sendok teh kapur sirih
Pemakaian: Cuci bersih daun cabai, giling hingga halus. Tambahkan kapur sirih, aduk hingga rata. Balurkan racikan pada bagian perut yang sakit. Lakukan pengobatan 1-2 kali saja.
  • Kaki dan tangan lemas (lumpuh)
2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang cakar ayam, 60 gr kacang tanah, 6 butir hungcao
Pemakaian: Bersihkan semua bahan, kemudian potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyaknya hingga bahan-bahan terendam kira-kira 1 cm di atasnya. racikan tersebut dimasak dengan cara ditim. Setelah dingin, saring airnya, minum sehari dua kali, masing-masing setengah dari racikan tersebut.
  • Rematik
15 cabai rawit, 1/2 sendok teh kapur sirih, 1 jeruk nipis
Pemakaian: Cabai rawit digiling hingga halus, jeruk nipis dibelah dua, ambil airnya. Campur gilingan cabai, kapur sirih, dan perasan jeruk nipis, aduk hingga rata. Bubuhkan racikan tersebut pada bagian tubuh yang sakit. Lakukan hingga penyakit sembuh.gilingan cabai, kapur sirih, dan perasan jeruk nipis, aduk hingga rata. salurkan racikan tersebut pada bagian tubuh yang sakit. Lakukan hingga penyakit sembuh.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar