Kamis, 15 Maret 2012

Pengertian Kanker Rahim

Kanker Rahim merupakan tumor ganas pada endometrium (lapisan rahim). Kanker rahim biasanya terjadi sesudah masa menopause, paling sering menyerang wanita berumur 50-60 tahun. Kanker bisa menyebar (metastase) secara lokal maupun ke berbagai bagian tubuh (contohnya kanalis servikalis, tuba falopii, ovarium, daerah di sekitar rahim, sistem getah bening atau ke bagian tubuh lainnya melalui pembuluh darah).


belakangan ini sering mendengar mengenai ‘kanker serviks’. Kanker ini memang menjadi momok bagi wanita. Menurut data, di Indonesia ini diperkirakan setiap satu jam ada satu orang yang meninggal akibat kanker serviks ini.

Kanker serviks atau yang lebih dikenal dengan istilah kanker leher rahim merupakan tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim, perubahan untuk menjadi sel kanker memakan waktu lama, sekitar 10 sampai 15 tahun. Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang berumur kisaran 30 sampai dengan 50 tahun, yaitu puncak umur reproduktif wanita sehingga akan meyebabkan gangguan kualitas hidup secara fisik, kejiawaan dan kesehatan seksual.

Kanker serviks ini disebabkan oleh Human Papilloma Virus atau yang disingkat HPV. Virus ini bersifat onkogenik (menyebabkan kanker).   HPV ini ditularkan melalui hubungan seksual dan melalui penggunaan barang pribadi yang bersamaan, contohnya penggunaan handuk bersama, pakaian bersama. Human Papilloma Virus ini sangat resisten terhadap panas dan proses pengeringan.
Untuk mengetahui apakah anda sudah terjangkit infeksi virus HPV memang sangat sulit sebab kanker serviks tidak memberikan gejala secara nyata dan masih terhubung dengan gejala penyakit kelamin biasa. Namun, bila anda mulai mengalami keputihan, keluar cairan bening dari vagina yang berbau sangat tidak enak, dan muncul bercak darah sedikit sesudah berhubungan seks, sebaiknya anda segera memeriksakan diri kepada dokter spesialis kelamin untuk mendapatkan penanganan lebih dini.

Cara paling umum yang dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks merupakan melalui metode Pap Smear yaitu dengan memeriksa sel-sel serviks kemudian mendiagnosanya untuk memastikan apakah terdapat infeksi yang berpotensi berkembang menjadi kanker serviks. Bila anda merasa belum yakin dengan Pap Smear, anda dapat mencoba metode Thin Prep yaitu dengan memeriksa seluruh bagian serviks anda sehingga diperoleh hasil yang lebih lengkap dan akurat. Jika  terjadi infeksi biasanya ditindaklanjuti dengan kolposkopi untuk memeriksa ketidaknormalan jaringan sel serviks.

Bila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa anda terinfeksi virus HPV, maka diperlukan biopsi yaitu pengambilan sebagian kecil jaringan tubuh yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran ke jaringan lain. Namun bila virus HPV sudah terlanjur menyebar luas, diperlukan kemoterapi secara berkala dan kontinyu untuk mematikan virus HPV secara total. Apabila kondisi serviks sudah sangat parah dan tidak dapat diselamatkan, maka dilakukan histerektomi atau operasi pengangkatan rahim secara permanen. Tentunya bila hal ini dilakukan, anda tidak bisa lagi memiliki keturunan.

Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan mulai hidup dalam pola yang sehat, menghindari hubungan seks umur dini dan berganti-ganti pasangan, selalu menjaga kebersihan organ intim, dan selalu mengikuti vaksinasi HPV secara rutin. Demikian, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar