Berbeda dengan TBC pada orang dewasa, TBC pada anak tidakmenular. "Pada TBC anak, kuman berkembang biak di kelenjar paru-paru.
Jadi, kuman ada di dalam kelenjar, tidak terbuka. Sementara pada TBC dewasa,
kuman berada di paru-paru dan membuat lubang untuk keluar melalui jalan napas.
Nah, pada saat batuk, percikan ludahnya mengandung kuman. Ini yang biasanya
terisap oleh anak-anak,
Bila anak anda sering terbilang sering terkena batuk, pilek,
dan panas, terlihat lesu, tidak nafsu makan, berat badan tidak juga bertambah,
atau terkena diare yang cukup sembuh, ada baiknya anda waspada karena bisa jadi
anak terserang TBC. Parahnya, diagnosis penyakit ini pada anak lebih sulit
dibandingkan pada orang dewasa.
Gejala TBC sendiri tidak serta-merta muncul. Pada saat-saat
awal, 4-8 minggu sesudahinfeksi, bisa jadi anak hanya demam sedikit. "Beberapa
bulan kemudian, gejalanya mulai muncul di paru-paru. Anak batuk-batuk sedikit.
Tahap berikutnya (3-9 bulan sesudahinfeksi), anak tidak napsu makan, kurang
gairah, dan berat badan turun tanpa sebab. Juga ada pembesaran kelenjar di
leher, sementara di paru-paru muncul gambaran flek.
Pada saat itu, kemungkinannya ada dua, apakah akan muncul
gejala TBC yang benar-benar atau sama sekali tidak muncul. "Ini tergantung
kekebalan anak. Kalau anak kebal (daya tahan tubuhnya bagus), TBC-nya tidak
muncul. Tapi bukan berarti sembuh. Sesudah bertahun-tahun, dapat saja muncul,
bukan di paru-paru lagi, melainkan di tulang, ginjal, otak, dan sebagainya. Ini
yang berbahaya dan butuh waktu lama untuk penyembuhannya,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar