Sabtu, 17 Maret 2012

3 Jenis Kanker Rahim "momok" Bagi setiap Wanita

3 Jenis Kanker Rahim yang Paling Banyak Menyerang Wanita
Ada 3 jenis yang paling banyak menyerang wanita, kanker serviks (leher rahim), kanker ovarium (indung telur), dan kanker endometrium (badan rahim).

Kanker serviks / kanker mulut rahim
memang patut ditakuti kaum wanita. Di Indonesia, kanker ini tercatat sebagai pembunuh nomor satu kaum hawa. Sayangnya, informasi yang berkaitan dengan kanker serviks belum bisa menjangkau seluruh masyarakat terutama kaum wanita. Padahal, semua wanita berisiko kanker yang menyerang organ utama mereka, termasuk paling banyak menyerang ibu-ibu.

Gejala kanker serviks yakni, terbisa keputihan berlebihan, berbau busuk, dan tidak sembuh-sembuh. Memang, tak semua keputihan pertanda ada kanker. Sebab, keputihan pun bisa karena ada rangsangan lain. Oleh Karena itu, kalau timbul keputihan abnormal sebaiknya periksa ke dokter, apakah itu kanker / bukan. Penyebab kanker serviks adalah infeksi / reinfeksi HPV (Human papilloma virus). Sekitar 99,7 % kanker serviks disebabkan HPV onkogenik / penyebab kanker. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa HPV 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70 % kasus kanker serviks di dunia.
Ada beberapa faktor yang bisa mempertinggi kemungkinan infeksi HPV berubah menjadi kanker. Antara lain kebiasaan berhubungan seks yang abnormal, berganti-ganti pasangan, merokok, menikah pada usia yang sangat muda serta usia yang semakin tua. “Bagi wanita yang menikah di usia muda, hubungan seksual dilakukan saat serviks belum matang sehingga mudah ditembus virus. Sedangkan, bagi wanita yang sudah tua, risiko semakin tinggi karena penurunan proses recovery dari sel sehingga lebih mudah ditembus oleh virus,” jelas Masdulhaq.

Kanker Ovarium.
Gejalanya ditandai dengan perut terasa begah, kembung, tidak nyaman. Tapi gejala ini tidak spesifik. Bahkan, kebanyakan justru tak merasakan gejala apa-apa. Gejala selanjutnya perut membesar, terasa ada benjolan, nyeri panggul, gangguan BAB (buang air besar) akibat penekanan pada saluran pencernaan dan saluran kencing. Bahkan pada keadaan yang lebih lanjut, bisa terjadi penimbunan cairan di rongga perut sampai mengalir ke rongga dada, sehingga perut tampak sangat membuncit. “Terkadang disertai sesak napas. Kalau sudah demikian, biasanya sudah terlambat ditangani,” paparnya.
Untuk mendeteksi dini kanker ovarium, dr yang pernah bertugas di RSU Pirngadi Medan ini mengatakan, kerap terjadi keterlambatan deteksi akibat sulit mendeteksinya pada stadium dini. “Karena lokasi ovarium berada di dalam rongga panggul, sehingga tak terlihat dari luar. Biasanya kanker ditemukan lewat pemeriksaan dalam. jika ditemukan kista, maka akan di-USG, apakah terbisa tanda-tanda kanker / tidak,” jikangnya.

Kanker Endometrium. Gejala awal kanker endometrium terbisa perdarahan, terutama pada pasca menopause / diluar masa haid. Juga jika haidnya sangat lama dan banyak. “Karena dengan haid lama dan banyak, maka berarti endometriumnya semakin menebal,” kata dia.
Untuk mendeteksi dini kanker endometrium, umumnya penderita lebih awal melakukan pemeriksaan sehingga sebagian besar penyakit ini diketahui pada stadium awal. Pemeriksaan USG dilakukan untuk melihat ketebalan dinding edometrium. Selanjutnya dilakukan kuretase. “Cairannya akan dibawa ke patologi untuk dilihat apakah kanker / bukan,” tuturnya.

Sedangkan pengobatan dari 3 kanker rahim tersebutnya, lewat operasi sederhana, besar, khusus. Seperti halnya operasi lainnya, biaya yang dikeluarkan tidak murah. Kerumitan operasi tergantung pada tingkat stadium kanker. Ada juga dengan radiasi / kemeoterapi namun mempunyai dampak yang beragam tergantung pada kondisi dan stamina penderita.
Pengobatan alternatif adalah salah satu yang dipilih penderita yang kondisi keuangannya kurang menunjang. Pengobatan alternatif juga bermacam macam namun yang saat ini sedang ramai adalah dengan herbal dan juga dengan meditasi. Back to nature dianggap sangat membantu karena gejala kanker juga diyakini akibat ketidakseimbangan alam dan kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar